|
Sidik, pedagang di Pasar Modern Pondok Cabe |
Sidik (27), sudah setahun berjualan di pasar Modern Pondok Cabe. Meskipun kondisi Pasar Modern Pondok Cabe sampai saat ini masih sepi, Sidik memilih bertahan karena yakin dua sampai tiga tahun ke depan Pasar Modern Pondok Cabe akan ramai.
“Sekarang masih sepi, tapi dua tiga tahun lagi bakal ramai, seperti (pasar modern) BSD dan Bintaro,” ungkap Sidik saat ditemui Tribun Selasa, (11/8/2015).
Sebelumnya, Sidik berjualan di Jakarta utara, dia mengaku pembeli disana lebih banyak jika dibandingkan di Pasar Modern Pondok Cabe. Sidik lebih memilih berdagang di Pasar Modern Pondok Cabe karena kiosnya sudah milik sendiri, sedangkan di Jakarta Utara ikut orang lain.
“Sebelumnya saya di Jakarta Utara, pasar modern juga, lebih ramai disana, tapi punya bos, sehari dikasih Rp 150.000, kalau disini udah punya sendiri,” ungkap Sidik.
Dari hasil jualannya di Pasar Modern Pondok Cabe, Sidik mengaku belum bisa menutupi kebutuhannya sehari-hari. “Masih gali lobang tutup lobang mas,” Ungkapnya.
Meskipun demikian, Sidik tetap bertahan karena tidak perlu membayar sewa tempat. Pengelola pasar memberikan kemudahan kepada pedagang dengan tidak menarik iuran sewa kios selama pedagang berjualan setiap hari. “Selama masuk terus, gratis, kalau tidak masuk baru bayar, buka dari jam enam pagi sampai jam lima sore,” ungkap Sidik.