PENDAHULUAN
Citizen Journalism (Jurnalisme Warga) atau jurnalisme partisipatip atau jurnalisme jalanan atau jurnalisme warga merupakan bentuk jurnalisme di mana warga masyarakat turut berperan serta dalam proses pengumpulan, pelaporan, menganalisis dan menyebarkan berita dan informasi dalam dan melalui berbagai media massa.
Berbagai media tersebut, seperti yang dikategorikan J.D. Lasica, dalam Online Journalism Review (2003) adalah melalui 1) Audience participation (seperti komenter user yang diattach pada kisah-kisah berita, blog-blog pribadi, foto, atau video footage yang diambil dari handycam pribadi, atau berita lokal yang ditulis oleh anggota komunitas). 2) Situs web berita atau informasi independen (Consumer Reports, Drudge Report). 3) Situs berita partisipatoris murni (OhmyNews). 4) Situs media kolaboratif (Slashdot, Kuro5hin). 5) Bentuk lain dari media ‘tipis’ (mailing list, newsletter e-mail). 6) Situs penyiaran pribadi (situs penyiaran video, seperti KenRadio).
Perkambangan Citizen Journalism bermula pada era 1980-an di Amerika Serikat, ketika munculnya kecenderungan bahwa jurnalisme dan kegiatan peliputan berita dan informasi bukan lagi hanya menjadi tugas para pewarta berita professional, tetapi juga merupakan tindakan dan kegiatan warga masyarakat secara umum dan luas. Citizen journalism berkembang ke barbagai belahan dunia termasuk Indonesia, seiring perkembangan media teknologi komunikasi dan informasi.
Namun di Indonesia fenomena citizen journalism baru mulai diperbincangkan pada era 90-an. Seperti dicatat Julian Hutabarat dalam Citizen Journalism: Sebuah Fenomena bahwa munculnya diskusi dan berkembangnya media blog pada era tersebut menjadi indikasi kuat berkembangnya citizen journalism di tanah air. Namun demikian saya melihat bahwa kecenderungan tersebut belum benar-benar populer dan meluas. Tanggapan media massa professional dan apalagi public pun masih rendah.
Baru pada tahun 2004, ketika hasil rekaman Cut Putri perihal detik-detik ketika tsunami 26 Desember 2004 ditayangkan MetroTv dua hari setelah itu (tsunami), barulah pada ketika itu media dan juga public tanah air ramai memperbincangkan tentang citizen journalism. Berbagai media massa tampak tanggap dan mulai menyediakan cela waktu untuk menayangkan dan mempulikasikan berita dan informasi warga. Di media massa elektronok tidak hanya i witness di MetroTv, tetapi juga SCTV dan Anteve yang menyediakan program khusus untuk itu, sementara di media massa surat kabar, Kompas mempopulerkan Kompasiana.
Rekaman Cut Putri, perempuan berdarah Aceh, yang pada ketika tsunami terjadi masih kuliah di Bandung menjadi tonggak sejarah penting perihal perkembangan citizen journalism di tanah Air. Hasil rekamannya tidak hanya menyentakkan kesadaran public tanah air dan dunia perihal dasyatnya peristiwa tsunami Aceh, tetapi juga menyadarkan kita semua bahwa warga masyarakat pun berperan penting dalam menyebarkan berita dan informasi yang penting dan akurat.
PEMBAHASAN
Citizen Journalism
Citizen journalism adalah Jurnalisme berbasis warga. Maksudnya, dibuat oleh orang-orang yang bukan wartawan “sungguhan”. Menyajikan berita seputar kejadian-kejadian nyata yang ada di sekitar kita dan tentu saja menarik untuk dijadikan berita.
Sejarah Citizen Journalism
Menurut Iskandar Jet (Admin Kompasiana), Citizen Journalism dimulai dari kejadian di Amerika tahun 1991. Seorang pria kulit hitam yang “dianiaya” oleh polisi dan sempat terekam oleh seorang warga. George Holliday, orang mengetahui berita ini karena direkam olehnya. Kemudian disiarkan oleh stasiun TV. Kemudian Tahun 2001, gerakan people power di Philipina untuk menggulingkan Joseph Estrada. Masyarakat berkumpul melalui berita dari SMS.
Pada Tahun 2004, Cut Puteri seorang gadis aceh berhasil merekam kejadian tsunami di akhir. Media-media mainstream menggunakan video dari Cut Puteri tentang kejadian dahsyat yang meluluh-lantakkan sebagian provinsi paling barat Indonesia tersebut.
Selanjutnya, Tahun 2005, Bom bunuh diri London juga diberitakan oleh warga. Tahun 2008, serangan teroris Mumbai India – melalui twitter. Semua orang memantau beritanya melalui twiter karena lebih up to date karena twit-twit tersebut langsung dari sumbernya, entah dari korban maupun dari orang-orang yang ada di sekitarnya.
Pelopor Citizen Journalism
1. Ohmynews.com – Korea selatan. Semangatnya melawan media mainstream.
2. Stomper di Singapura. Reportase khas remaja dan pelajar/mahasiswa. Anak muda merekam tentang dunia mereka bebas bereksresi.
3. Now Public.com di kanada. Liputan kolaboratif warga di seluruh dunia
4. Ireport.com milik CNN.com di Amerika.
5. Kompasiana.com-indonesia.
Content Citizen Journalism
Menurut Isjet (Kompasiana), materi citizen journalism bisa berupa Berita : peristiwa, pengalaman, reportase. Opini: Pendapat, Ulasan, Analisa, Gagasan/Ide. Tulisan ringan/catatan harian.Fiksi dan Tips/tutorial.
Ciri Khas Citizen Journalism
Ciri khas citizen journalism itu bisa berupa Laporan dari tempat kejadian. Misalnya kecelakaan, bunuh diri, macet, musibah, dan sebagainya. Kemudian ciri lainnya : Tidak terikat nilai-nilai berita sebagaimana keharusan pada media arus utama. Bisa berupa informasi ringan dan menarik, misalnya hal-hal yang tidak terlihat dari istana presiden. Gaya Bahasa bercerita/bertutur: bukan berita bohong, tetap memperhatikan 5W+1H.
ANALISIS
Setiap sesuatu pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, dampak positif dan negatif. Seperti halnya citizen journalism, pelaporan berita semacam ini bisa saja dipakai oleh orang tidak bertanggungjawab yang mengirimkan tulisan kurang baik. Artikel atau segala informasi yang dikirimkan pun bisa jadi masih dangkal dan tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik. Kemungkinan untuk mendapatkan informasi yang setengah-setengah dan kemungkinan berita bohong perlu diwaspadai.
Sebagai orang awam, pembelajaran terhadap etika dan panduan jurnalistik harus dipelajari sendiri entah secara pribadi atau melalui tulisan dan komentar para jurnalis professional. Sebenarnya dari ungkapan polos para jurnalisme warga, jurnalis profesional bisa mendapat bahan investigasi, dan bisa mengenal kecenderungan pasar. Kelemahan lain adalah kemungkinan adanya berita yang tidak akurat, hal ini perlu diantisipasi dengan koreksi sesama pembaca maupun koreksi dari penulis sendiri.
Satu hal yang harus disadari ialah kita tidak bisa benar-benar mengendalikan atau mengunci tulisan yang dipasang di situs web mana pun. Saat memutuskan memublikasikannya di dunia internet, siapa saja dapat mengaksesnya.
Kebebasan dalam pengaksesan tulisan, memungkinkan pelanggaran hak cipta terhadap suatu karya. Tidak hanya itu, plagiarisme juga sangat mungkin terjadi. Tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk memastikan bahwa hal ini tidak terjadi. Satu-satunya saran yang memungkinkan ialah memasang penyangkalan (disclaimer) dengan rincian yang jelas mengenai keseluruhan tulisan.
Misalnya, dengan menyatakan: "Dilarang menyalin atau menyebarkan isi tulisan ini, sebagian atau seluruhnya, untuk tujuan apa pun tanpa izin dari penulisnya." Atau dengan menuliskan: "Tulisan ini dapat disalin dan disebarluaskan sejauh mencantumkan sumber yang jelas dan tidak untuk tujuan komersial."
PENUTUP
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi masyarakat dipaksa untuk ikut serta dalam setiap aktivitas penyebaran informasi. Seperti yang sudah kkita ketahui bersama bahwa citizen jurnalism sudah membaur diberbagai media diseluruh dunia. Media menyiapkan portal khusus bagi warga yang ingin melaporkan peristiwa secara langsung.
Pemanfaatan portal-portal yang disediakan media mebuat warga lebih mudah menyampaikan informasinya. Tanpa harus menjadi wartawan setiap warga sudah bisa menjadi jurnalis. Media besar menyediakan portal-portal khusus untuk memudahkan warga dalam pelaporannya dan portal seperti ini lebih efektif karena pembacanya lebih jelas dibandingkan dengan melaporkan dari blog pribadi masing-masing. Seperti di kompas.com ada kompasiana, liputan6.com ada club6, detik.com ada blogdetik, vivanews ada vlog, dan masih banyak lagi.
Marilah kita memanfaatkan teknologi informasi ini untuk hal-hal yang positif, agar kita juga termasuk dalam warga dunia yang turut menyumbangkan informasi dan ide-ide keberbagai belahan bumi melalui media online, internet.