Pengantar Manajemen
Ada beberapa tokoh yang mengemukakan tentang pengertian manajemen. Yang kita ambil adalah George R. Terry karena pendapatnya paling mudah dipahami. Menurutnya manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui usaha orang lain.
Adapun fungsi manajemen adalah untuk mencapai tujuan, untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dan untuk mencapai efesiensi dan efektivitas. Selain itu, manajemen juga berfungsi universal. Maksudnya fungsi-fungsi manajemen sama di mana saja, dalam seluruh organisasi dan kapan saja, hanya penerapannya yang berbeda.
Hal yang paling penting dalam manajemen adalah komunikasi. Dalam proses komunikasi di dalamnya harus terdapat tiga unsur yang paling utama. Yaitu pengirim, berita, dan penerima. Adapun unsur-unsur komunikasi adalah Source, Message, Receiver, Channel, Efect, Feedback, dan Noise.
Unsur-unsur manajemen dikenal dengan istilah The Six in Management dan unsur ini sangat diperlukan dalam manajemen. The six in management tersebut adalah Man (tenaga kerja/manusia), Money (uang diperlukan untuk pencapaian tujuan), Methods (cara/sistem untuk mencapai tujuan), Materials (bahan-bahan yang diperlukan), Machine (alat-alat yang diperlukan), dan Market (tempat memasarkan hasil produksinya).
Jenis dan Karakteristik Media Massa
Media terdiri dari beberapa jenis yaitu cetak, transparansi, audio, slide suara, video, televisi, multimedia interaktif, dan media massa elektronik. Kita akan membahas kelebihan dan kekurangan salah satu media tersebut.
Media cetak memiliki kelebihan diantaranya murah, dapat diakses oleh kalangan luas, tidak memerlukan peralatan, bersifat fleksibel dan mudah dibawa kemana-mana, dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai jenis informasi, dan bisa dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak terikat tempat dan waktu. Adapun kelemahan dari media cetak adalah membutuhkan reading habits, membutuhkan pengetahuan awal, kurang bisa membantu daya ingat, dan kadang membosankan.
Akses informasi publik ini berdasarkan undang-undang nomor 14 / 2008 tentang keterbukaan informasi publik (KIP) menjawab hak warganegara untuk memperoleh informasi. Ditetapkan dan diundangkan dalam lembaran negara tahun 2008 nomor 61.
Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta, maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca, yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik.
Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara badan publik lainnya yang sesuai dengan undang-undang, serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
Pengertian Media Cetak dan Elektronik
Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan-pesan visual, terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dengan tata warna dan halaman putih. Media cetak juga merupakan dokumen suatu kegiatan atau rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya.
Selain sebagai media untuk menyampaikan informasi, media cetak juga sering digunakan untuk memasang iklan. Iklan tersebut pun bermacam-macam, seperti iklan baris, iklan display, dan iklan advetorial. Iklan baris merupakan iklan yang pertama kali dikenal oleh masyarakat di media cetak. Pada umumnya iklan baris pada waktu itu hanya terdiri dari iklan lowongan pekerjaan, penjualan rumah, mobil bekas, tanah, handphone, dan penawaran jasa tertentu. Iklan ini ukurannya kecil dan banyak mengandung singkatan tertentu.
Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Istilah ini merupakan kontras dari media statis (terutama media cetak), yang meskipun sering dihasilkan secara elektronis tapi tidak membutuhkan elektronik untuk diakses oleh pengguna akhir. Sumber media elektronik yang familier bagi pengguna umum antara lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi multimedia, dan konten daring. Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital, walaupun media baru pada umumnya berbentuk digital.
Visi, Misi dan Sistem Manajemen Industri Media
Setiap organisasi, badan atau institusi pasti memiliki visi dan misi. Hal ini untuk mencapai tujuan dibentuknya organisasi atau institusi tersebut. Begitupun dengan media massa. Adapun visi media massa secara umum adalah independen, faktual dan selalu menyajikan informasi terbaru/update. Namun jika kita melihat perkembangan media massa saat ini maka sangat sulit kita menemukan media yang independen. Karena ada sebuah stigma yang mengatakan bahwa “tidak ada berita yang benar-benar independen”.
Hal tersebut membuat media dilema, karena jika ingin berpihak media harus berpihak kemana, apakah kepada masyarakat atau kepada pemerintah? Seperti pada realita yang terjadi saat ini, masyarakat lebih cenderung menilai TVRI lebih berpihak kepada pemerintah dan televisi swasta berpihak kepada pemilik modal.
Selain visi dan misi, setiap institusi juga harus memiliki manajemen yang baik. Adapun manajemen industri media massa yaitu memiliki kemampuan memasarkan media cetak yang tidak terlepas dari kondisi manajemen media massa itu sendiri. Banyak orang redaksi seperti wartawan senior yang profesional mencoba membangun usaha media cetak sendiri tapi hal itu tidak berhasil kerena mereka tidak memiliki keterampilan dan keahlian manajemen. Kemampuan manajemen berkorelasi dengan modal tetapi ketercukupan modal belum tentu dapat sukses mengelola media cetak, bila lemah dalam manajemen.
Manajemen Sebagai Ilmu, Seni dan Profesi
Segala sesuatu jika ingin disebut sebagai ilmu maka harus memenuhi beberapa persyaratan, begitupun dengan manajemen. Manajemen disebut sebagai ilmu karena bisa dipelajari. Seperti yang dikemukakan oleh Luther Gulick. Menurutnya manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang secara sistematis digunakan memahami mengapa dan bagaimana manusia berkerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Selain sebagai ilmu, manajemen juga bisa sebagai seni karena keragamannya. Menurut Follet manajemen adalah sebuah seni. Maksudnya manajemen merupakan suatu seni dalam memimpin. Kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antar manusia, yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari. Seni tersebut seperti kreatifitas membuat angle berita, kreatifitas membuat gambar, kreatifitas membuat naskah, dan kekuatan dalam meriset.
Selanjutnya mengenai manajemen sebagai profesi. Untuk menetapkan manajemen sebagai profesi juga memiliki kriteria. Seperti yang dikemukakan oleh Edgar H. Schein. Menurutnya para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip- prinsip umum, pendidikan, program-program latihan formal yang menunjukkan ada prinsip-prinsip manajemen yang dapat diandalkan. Para profesional mendapatkan status tertentu, bukan karena favoritisme, suku, atau agama dan kriteria politik atau sosial budayanya. Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi kliennya.