A. Pendahuluan
Berbicara tentang komunikasi internasional maka tidak lepas dari tata komunikasi dan informasi dunia baru atau juga dikenal dengan singkatan TKIDB. Dalam hal ini, TKIDB terbagi dengan beberapa pandangan dan gagasan-gagasan. Dalam makalah ini lebih khusus akan membahas tentang gagasan optimistik tentang arus informasi internasional. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata optimis memiliki arti sebagai orang yang selalu berharap atau berpandangan baik dalam menghadapi segala hal.
Jadi, makalah ini akan membahas tentang kelebihan-kelebihan dari TKIDB. Walaupun sebenarnya banyak juga yang berpandangan pesimis dari dampak TKIDB itu sendiri. Pada modul yang ditulis oleh Ade Armando sendiri yang berjudul Komunikasi Internasional membagi argumen teoritis menjadi dua kubu yang bertentangan. Yaitu kubu optimistik dan kubu pesimistik. Hal ini menandakan bahwa hal tersebut sangat kompleks karena ada dua kubu yang betentangan dan memiliki argumentasi yang masing-masing kuat untuk mempertahankan pandangannya.
Jika melihat pengertian dari kamus bahasa Indonesia tadi, maka intinya pandangan optimistik dalam TKIDB memandang bahwa dampak dari TKIDB dari sisi positifnya saja. Yang melihat bahwa arus informasi dari negara maju merupakan sebuah keniscayaan bagi pembangunan negara-negara berkembang. Beda halnya dengan kubu pesimistik yang memandang arus informasi internasional sebagai faktor yang akan menghambat kemajuan negara-negara berkembang.
Latar Belakang Masalah
Jika melihat pendahuluan diatas maka dapat dirumuskan bahwa tidak semua masyarakat berpandangan optimis melihat perkembangan arus informasi internasional. Ada juga sebagian yang berpandangan pesimistik. Bahwa arus informasi internasional akan menimbulkan hal yang merugikan negara-negara berkembang dan hanya akan menguntungkan negara-negara maju saja.
Komunikasi internasional pada dasarnyadimulai ketika kelompok-kelompok masyarakat di dunia bergerak keluar dari lingkungan asalnya untuk menjelajahi berbagai wilayah lain yang sebelumnya tidak pernah dikenalnya. Ada berbagai kepentingan yang mendorong berbagai pergerakan itu, salah satunya kepentingan ekonomi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka ditentukanlah rumusan masalah yang terdiri dari pertanyaan mayor dan minor.
Pertanyaan mayornya: Apa dampak dari penyebaran arus informasi internasional?
Pertanyaan minornya: Apakah derasnya arus informasi berdampak positif atau negative terhadap negara-negara berkembang? Gagasan apa saja yang dilahirkan dari arus informasi internasional? Apa yang ditemph negara berkembang untuk mengejar ketertinggalannya dari Negara maju?
Pernyataan Penelitian
Makalah ini disusun berdasarkan penelitian Alvin so dan Suwarno yang menyebut ada dua perangkat asumsi yang melandasi teori-teori medernisasi yaitu teori evolusi dan teori fungsionalisme. Teori evolusi adalah perubahan sosial yang merupakan gerakan searah, linear, progresif dan perlahan-lahan yang membawa masyarakat berubah dari tahapan primitive ke tahapan yang lebih maju.
Teori fungsionalisme merupakan proses sistematik yang melibatkan perubahan pada hampir segala aspek tingkah laku sosial, termasuk di dalamnya industrialisasi, urbanisasi, diferensiasi, dan partisipasi.
B. Pembahasan
Gagasan Tata Komunikasi dan Informasi Dunia Baru berasal dari berbagai keprihatinan tentang struktur komunikasi internasional lama yang dianggap terlalu didominasi oleh negara-negara maju. Gagasan ini menjadi semakin menguat terutama pada dekade 1970-1980. Saat itu terlihat adanya potensi perkembangan dalam dunia teknologi komunikasi dan informasi.
Bila memang ada bayangan tentang sebuah era yang akan dipenuhi perkembangan teknologi tersebut, mengapa yang muncul adalah gagasan TKIDB yang menuntut restrukturisasi? Kekhawatiran terhadap dominasi negara-negara maju ini berakar dari kenyataan bahwa tata komunikasi dan informasi yang ada sebenarnya dikuasai negara-negara maju, yang ditunjukkan oleh dominasi negara-negara tersebut dalam hal industri berita, televisi, film, musik, dan berbagai sektor komunikasi lainnya.
Pembicaraan mengenai upaya mewujudkan gagasan TKIDB tak bisa dilepaskan dari badan PBB UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization). Badan ini, pada periode tertentu secara gigih mengungkit permasalahan TKIDB sehingga terwujud sebuah gerakan politik internasional yang sangat serius.
Pandangan Optimistik Mengenai Arus Informasi Internasional
Demikianlah, kita dapat melihat bagaimana arus informasi internasional dipandang sebagai sesuatu yang positif. Dalam teori-teori modernisasi, arus informasi dari negara-negara maju dianggap sebagai keniscayaan bagi pembangunan negara-negara berkembang dalam rangka mempelajari nilai-nilai yang dibutuhkan dalam proses modernisasi. Tanpa perubahan nilai, diteorikan bahwa pembangunan perangkat keras yang dilakukan di Dunia Ketiga tak akan ada artinya.
Dalam pandangan globalisasi, arus informasi internasional dianggap sebagai keniscayaan bukan hanya bagi negara berkembang namun juga bagi seluruh dunia dalam rangka mencapai pemahaman bersama. Diteorikan bahwa selama ini konflik-konflik di dunia terjadi karena banyaknya perbedaan pandangan antar kelompok sesuatu yang akan dapat diatasi bila terjadi komunikasi yang lebih baik.
Dengan demikian, kedua kubu pandangan ini melihat dominasi arus informasi oleh negara-negara maju bukan sebagai hal yang negatif. Bahkan mengingat negara maju adalah contoh negara yang berhasil dalam peradaban dunia saat ini, dominasi tersebut nampak sebagai sesuatu yang dibutuhkan bagi negara-negara berkembang.
Teori Evolusi dan Teori Fungsionalisme
Evolusi merupakan perubahan atau pertumbuhan atau perkembangan secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit. Teori evolusi dari buku Ade Armando menjelaskan bahwa perubahan sosial pada dasarnya merupakan gerakan searah, linear, progresif, dan perlahan-lahan yang membawa masyarakat berubah dari tahapan primitif ke tahapan yang lebih maju, dan membuat masyarakat memiliki bentuk dan struktur serupa.
Teori ini menjelaskan bahwa masyarakat yang berada di negara berkembang akan meniru negara yang sudah maju. Namun peniruan itu berlangsung lama seperti pada negara maju. Tapi setelah mereka berubah menjadi lebih modern maka sudah susah jika ingin kembali lagi ke masa tradisional.
Lain halnya dengan teori fungsionalisme yang melibatkan perubahan pada hampir di segala aspek tingkah laku sosial. Kemudian mengubah nilai-nilai tradisional menjadi nilai-nilai modern. Walaupun pada dasarnya nilai modern dan nilai tradisional bersifat asimetris. Selain itu, jika masyarakat tradisional ingin berubah menjadi masyarakat modern maka harus serius untuk melakukan perubahan tersebut. Mereka harus meninggalkan kebiasaannya. Seperti menghilangkan kepercayaannya terhadap hal-hal yang berbau takhayyul. Kemudian mereka juga dituntut untuk hidup di kota dan tidak tinggal di desa-desa untuk mendukung perubahannya.
Konsep
Menurut Michael Kunczik dari buku Ade Armando, jika suatu masyarakat ingin melakukan perubahan dilingkungannya maka dibutuhkan konsep modern. Maksudnya diciptakan pasilitas-pasilitas pendukung yang modern. Seperti sekolah yang bisa mengubah pola pikir masyarakat untuk keluar dari masa tradisionalnya. Selain itu juga harus dibentuk sebuah instansi yang khusus konsen dibidang modernisasi agar lebih terstruktur dengan baik.
Jika masyarakat sudah mendapatkan pendidikan yang baik dan sudah terbentuk pola pikir modern maka bukan tidak mungkin masyarakat yang dulunya hidup dalam kekurangan dan kemiskinan bisa keluar dari zona tersebut. Kemudian beralih menjadi masyarakat modern yang berkecukupan dan terhindar dari berbagai macam penyakit karena sudah belajar dan sadar akan pentingnya menjaga kebersihan.
Namun semua hal tersebut tidak akan terwujud jika mereka tidak memiliki pengajar yang handal dan memadai. Mereka harus belajar dari negara maju. Dan untuk belajar dari negara maju tidak mesti keterbang kesana untuk belajar. Cukup menggunakan buku-buku, referensi yang berasal dari sana. Kemudian mengikuti konsepnya. Selain itu pengajar juga bisa didatangkan langsung dari negara maju agar esensi yang terdapat dalam buku tersebut bisa tersampaikan dengan baik.
Dan pemerintah selaku yang bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi dimasyarakat seharusnya mendukung dan memberi fasilitas yang memadai kepada rakyatnya. Khususnya fasilitas dalam bidang pendidikan. Karena jika suatu negara sudah memiliki sumber daya manusia yang berkualitas di bidang pendidikan maka tidak perlu menunggu waktu lama lagi untuk menjadi negara yang diperhitungkan di dunia.
Tapi hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan karena butuh waktu yang lama untuk mengejar ketertinggalan dari negara maju. Jadi pada intinya konsep yang harus digunakan adalah memperbaiki kualitas pendidikan dengan mengirim perwakilan masyarakat untuk belajar di luar negeri. Agar jika dia nanti sudah lulus bisa kembali ke negaranya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang mereka dapatkan.
Analisis
Jika melihat dampak yang ditimbulkan dari derasnya arus informasi internasional, maka kita akan mendapati dampak yang positif dan dampak yang negatif. Namun karena makalah ini khusus membahas dari segi optimistik itu artinya melihat dari sisi positifnya saja.
Kita mulai dari dampak yang ditimbulkan khususnya di Indonesia sebagai negara berkembang. Pada era Soeharto pembangunan terjadi dimana-mana diseluruh pelosok nusantara khususnya di ibukota Jakarta. Presiden Soeharto juga dikenal sebagai bapak pembangunan. Hal ini adalah dampak positif yang ditimbulkan dari arus informasi internasional. Di mana negara-negara maju berlomba untuk berinvestasi di Indonesia khususnya Amerika sebagai negara maju. Bukan hanya investasi, Amerika juga memberikan banyak pinjaman kepada Indonesia untuk mempercepat pembangunan.
Hal itulah yang terlihat saat ini, walaupun isu yang disebarkan ke masyarakat bahwa Indonesia memiliki utang luar negeri yang cukup besar. Namun sudah mulai diselesaikan dipemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu dampak positifnya lagi dari derasnya arus informasi internasinal adalah ditemukannya model pembangunan dari berbagai ilmuan di negara maju. Mereka berlomba membuat model pembangunan yang bisa dipakai dan diterapkan di negara berkembang. Agar bisa membantu masyarakat di negara berkembang untuk menjadi negara yang bisa mengikuti perkembangan dan bisa menikmati arus informasi yang begitu deras menyerang ke dalam negaranya.
Setelah menemukan model pembangunan yang ingin diterapkan di negara berkembang maka langkah selanjutnya yaitu membuat perindustrian yang bisa membantu perekonomian negara tersebut menjadi lebih baik. Tapi bagaimanapun juga banyaknya industri yang dibangun di negara tersebut jika tidak didukung dengan sumber daya manusia yang memadai maka sama saja bohong. Maka dari itu jika tidak mengekspor sumber daya manusia dari luar maka cara lainnya dengan mengirim sumber daya keluar negeri untuk belajar.
Setelah sumber daya manusia diperbaiki maka langkah selanjutnya dengan memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal hingga mencapai minimal sepuluh persen dari total hasil pendapatan nasional. Karena menurut Rostow jika suatu negara ingin mancapai pertumbuhan ekonomi yang otonom dan berkelanjutan maka harus mampu memobilisasi seluruh kemampuan modal dan sumberdaya alamnya secara maksimal.
Untuk mencapai hal tersebut maka negara berkembang tidak bisa melakukannnya sendiri. Dia harus dibantu oleh campur tangan dari negara asing khususnya negara yang sudah maju. Karena negara maju sudah mengetahui rahasia dan sudah menjalaninya lebih dulu tentang hal-hal yang harus dilakukan untuk menjadi negara yang terlepas dari kemelut ekonomi yang menyengsarakan. Ada campur tangan asing saja dalam memajukan negara berkembang masih memakan waktu yang cukup lama, apalagi jika tidak ada campur tangan asing di dalamnya.
Sebenarnya jika ingin disebutkan satu-satu terlalu banyak sisi positif dari derasnya arus informasi internasional. Dari beberapa dampak positif yang disebutkan sebelumnya, dampak lainnya yaitu adanya perubahan nilai dan budaya antar negara. Seperti yang kita lihat saat ini budaya dari negara maju sudah mulai diterima di negara berkembang. Begitupun sebaliknya, banyak masyarakat dari negara maju ingin mempelajari budaya negara berkembang. Kerena mungkin menurutnya unik dan tidak mereka dapatkan dinegaranya. Seperti wisatawan asing yang ingin mempelajari tarian-tarian dan budaya Indonesia.
Bukan hal mustahil negara berkembang bisa menyamai negara maju, tinggal menuggu waktu. Tapi masalahnya di situ, entah mau menuggu berapa lama untuk bisa melebihi negara maju, atau setidaknya menyamai dari segi ekonomi. Tapi jika melihat perkembangan Indonesia saat ini yang cukup signifakan baik di bidang politik, ekonomi, dan perdagangan bukan mustahil antara lima sampai sepuluh tahun lagi Indonesia akan termasuk menjadi negara maju.
Perubahan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern tentunya bukan hal yang mudah. Banyak juga kendala yang dilalui pemerintah ketika ingin merubah masyarakatnya menjadi masyarakat yang modern. Salah satu diantaranya yaitu budaya tradisional yang masih dianut oleh sebagian besar masyarakat. Hal ini menjadi kendala tersendiri yang harus ditemukan solusinya. Misalnya dengan melibatkan media informasi seperti televisi dan radio untuk mendidik masyarakat menjadi lebih baik dan membentuk pola pikirnya menjadi pola pikir masyarakat modern.
Salah satu kendala yang dianut oleh masyarakat yang masih menganut paham tradisional adalah dengan tidak mau menerima hal-hal baru masuk ke daerahnya. Hal ini tentu sangat sulit untuk menyadarkan masyarakat. Cirri lain dari masyarakat tradisional yaitu bersikap pasrah dengan pemerintah. Mereka menerima apa adanya dan tidak berusaha untuk mencari tahu apakah keputusan pemerintah sudah benar atau salah. Mereka lebih menganggap apapun yang dikatakan oleh pemerintah semuanya benar, padahal kadang ada keputusan pemerintah yang malah merugikan masyarakatnya sendiri.
Maka dari itu masyarakat juga dituntut untuk turut berperan aktif dalam berpartisipasi dalam berbagai bidang khususnya politik agar bisa juga menyuarakan kepentingannya di pemerintahan. Jika masyarakat sudah pintar dan turut berpartisipasi dalam mengubah dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern maka teori modernisasi sudah berhasil. Selain itu teori modernisasi juga dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk manjadikan seluruh masyarakat dunia ikut terlibat dalam derasnya arus informasi internasional.
Media massa, dalam hal ini lebih khusus kepada televisi dan internet juga menjadi factor utama dalam penyebaran arus informasi internasional. Di mana semua masyarakat bumi sudah bisa menerima dan mengetahui informasi dari belahan bumi lain dengan cepat karena keberadaan media massa televisi dan internet. Media massa juga merupakan salah satu hasil dari modernisasi. Hal ini sudah tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan masyarakat dunia akan hausnya dengan informasi dari seluruh dunia. jadi bisa dibayangkan jika sampai saat ini belum ditemukan internet. Betapa galaunya bumi ini. Namun masyarakat bisa bersyukur karena perkembangan teknologi juga bisa mempermudahnya dalam beraktifitas.
Dampak lain dari derasnya arus informasi internasional adalah dikenalnya istilah perdagangan global. Di mana barang-barang sudah mulai bebas keluar masuk antar negara. Kemudian sudah tidak ada lagi istilah ekonomi Eropa, ekonomi Amerika, atau ekonomi Jepang, yang ada ekonomi global. Jadi jika salah satu negara maju mengalami krisis maka negara berkembang juga akan merasakan dampaknya. Begitupun jika harga jual dollar atau mata uang asing negara maju naik maka negara berkembang juga akanmerasakan dampaknya. Itu dikarenakan derasnya arus informasi internasional sudah tidak bisa terbendung lagi.
Kemudian dalam hal budaya tercipta juga istilah budaya internasional. Masyarakat dunia seakan memiliki selera dan bahas dunia yang sama. Seperti yang kta rasakan sekarang ini. Contohnya lidah orang Indonesia sudah sama dengan lidah orang Eropa. Mereka tidak merasa aneh lagi jika makan pizza atau makan makanan siap saji di KFC. Bisa dibilang lidah masyarakat dunia sudah satu rasa. Begitupun dengan bahasa. Semua orang seakan sepakat bahwa kemanapun kamu pergi, di belahan bumi manapun jika kamu bisa berbahasa Inggris maka kita sudah bisa berkomunikasi dengan masyarakat setempat.
Hal ini sangat menguntungkan bagi pelaku ekonomi. Di mana investor-investor asing dengan mudah menanamkan modalnya di negara berkembang karena kemudahan berbahasa dan mudahnya ditemukan makanan siap saji. Bahkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business School menyimpulkan bahwa kata “OK” merupakan kata pertama yang bisa dipahami oleh masyarakat diseluruh dunia kata kedua adalah Coca-cola.
Bahkan negara-negara Eropa Timur, Cina, dan negara-negara Islam yang awalnya menolak keras pengaruh dari kebudayaan Barat sudah mulai membuka diri dan menerimanya. Dimasa depan bisa jadi jika kita ingin ke negara lain kita sudah tidak diperiksa lagi secara berlebihan.
C. Kesimpulan
Setelah saya menyusun makalah ini maka saya menyimpulkan bahwa dampak dari derasnya arus informasi internasional sangat positif bagi masyarakat dunia. walaupun tidak menutup kemungkinan ada juga dampak negatifnya. Namun kita sebagai masyarakat yang tinggal di negara berkembang hendaknya tidak menerima begitu saja semua budaya yang masuk ke negara kita, karena bisa jadi budaya tersebut belum cocok untuk digunakan di negara yang masih merangkak ini.
Tapi jika kita ingin menyamai negara-negara maju seperti Amerika maka kita harus menirunya, dalam hal ini meniru yang positif saja. Karena Amerika juga tidak lepas dari hal-hal yang negative. Seperti ingin melakukan peperangan di timur tengah. Hal tersebut jangan kita contoh kalau suatu saat sudah sudah menjadi negara modern karena bisa jadi hal tersebut akan memicu perang dunia selanjutnya. Selain itu Indonesia sendiri masih memiliki sumber daya alam yang belum dimaksimalkan. Jika sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia dimaksimalkan maka bisa dijamin bahwa tidak ada lagi orang miskin di negeri tercinta ini.
Namun hal tersebut tentu membutuhkan waktu yang sangat lama, setidaknya pola pikir masyarakat Indonesia sudah mulai mengarah kepada pola pikir masyarakat modern. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya anak muda Indonesia yang mulai berwirausaha dan sukses diusia muda. Tentunya hal ini perlu diapresiasi karena selain memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya, mereka juga bisa membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran. Selain itu para entrepreneur muda Indonesia juga turut ikut dalam meramaikan roda perekonomian negeri ini.
Hal ini juga bisa menjadi semangat bagi anak muda lain untuk berwirausaha. Agar tidak menuntut lagi kepada pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja yang banyak. Dengan berwirausaha mereka bisa menciptakan lapangan kerja juga bagi orang lain. Dan jika hal ini sudah diwujudkan maka kita tidak lagi melihat tauran antar kampung seperti yang ramai saat ini dilayar kaca. Jadi segala sesuatunya harus dilihat dari sisi positif kemudian diaplikasikan dikehidupan sehari-hari. Tetap optimis, sesuai dengan makalah ini yang mengusung tema gagasan optimistik tentang arus informasi internasional.
Daftar Pustaka
Armando, Ade. (2007). Komunikasi Internasional. Jakarta: Universitas Terbuka.