Setiap hari selasa pukul 15:15-17:15 saya mengikuti perkuliahan Etika dan Filsafat Komunikasi di ruang 6.08 gedung Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM).
Kenapa saya mengikuti perkuliahan ini?
Karena perkuliahan ini sudah dijadwalkan oleh bagian akademik yang bertanggung jawab untuk mengatur jadwal perkuliahan agar berjalan dengan baik dan tidak ada bentrok dengan mata kuliah lain.
Apa yang terjadi jika bagian akademik tidak menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya?
Jika demikian maka perkuliahan di UIN Jakarta, Khususnya di FIDIKOM akan berantakan. Karena salah satu tugas bagian akademik adalah mengatur jadwal perkuliahan agar berjalan dengan baik. Bagian akademik mengerjakan tugasnya mengatur jadwal perkuliahan pun masih ada beberapa mata kuliah yang bentrok jam dan ruangannya dengan mata kuliah lain.
Bagaimana solusianya jika ada mata kuliah yang bentrok?
Mahasiswa melapor ke bagian akademik dan bagian akademik yang mengatur ulang jadwal perkuliahan mahasiswa agar tidak bentrok lagi. Kadang untuk memperbaiki satu mata kuliah, bagian akademik harus merombak 2-3 mata kuliah lain.
Apakah cuma itu tugas bagian akademik?
Tidak juga, itu cuma salah satu tugas bagian akademik.
Apa saja tugas bagian akademik?
Akademik itu kalau dalam sebuah organisasi seperti sekertaris. Jadi tugasnya kebanyakan mengatur surat-surat yang dibutuhkan mahasiswa. Seperti surat aktif kuliah, surat penelitian, surat beasiswa, stempel. Selain itu bagian akademik juga yang menyimpan data-data mahasiswa, pokoknya semua yang berhubungan dengan bagian kesekretariatan.
Jika mahasiswa ingin membuat surat-surat di bagian akademik, Apakah dipersulit seperti di kelurahan?
Tidak, mahasiswa hanya mengisi form yang sudah disediakan di bagian akademik dan menentukan surat apa yang akan dibuat. Kemudian 2-3 hari kedepan suratnya sudah selesai. Mahasiswa juga harus memperhitungkan waktu penggunaan surat itu, karena surat tidak lagsung jadi hari itu juga.
Apakah saya pernah membuat surat di bagian akademik?
Sering, saya sering membuat surat di bagian akademik. Seperti surat aktif kuliah, surat beasiswa, dan surat izin wawancara. Waktu itu izin wawancara dengan Putra Nababan, salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia di semester II.
Bagaimana hasil wawancara saya dengan Putra Nababan?
Sangat memuaskan, saya bisa bertemu dan wawancara langsung dengan Putra Nababan yang merupakan wartawan senior yang cukup berpengalaman berkecimpung di dunia jurnalis. Juga merupakan suatu kebanggan bagi kelompok saya, karena di angkatan saya waktu itu hanya kelompok saya yang berhasil wawancara dengan beliau. Dan nilai mata kuliah bahasa Indonesia saya waktu itu A.
Apakah saya ingin menjadi seperti Putra Nababan?
Ya, kalau bisa saya lebih dari dia.
Apa saja pesan Putra Nababan waktu itu?
Banyak, salah satunya dia berpesan kalau ingin menjadi wartawan itu harus peka terhadap segala sesuatu yang terjadi disekita kita. Dan harus tau banyak informasi, sering-sering baca koran. Harus selalu update tentang segala sesuatu hal tentang isu-isu yang lagi hangat baik naisonal maupun internasional.
Dengan cara apa saya update informasi-informasi tersebut?
Dengan berbagai cara, seperti membaca surat kabar di perpustakaan, dari internet, majalah, dan buku-buku. Waktu itu Putra Nababan juga berpesan bahwa lebih baik menghabiskan waktu di internet untuk membaca berbagai informasi dari media-media online. Karena satu jam saja, kita bisa mengetahui informasi dari berbagai media di internet.
Isu apa yang lagi hangat saat ini?
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, yang terdiri dari enam calon, empat calon diusung dari partai politik dan dua lainnya independen.
Kira-kira siapa yang berpotensi menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017?
Menurut Lembaga Surpei Indonesia (LSI), yang berpotensi menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 yaitu Fauzi Bowo, dia masih diperingkat pertama dalam hasil LSI terbaru. Fauzi Bowo masih unggul dari calon lain.