Disusun oleh :
Nama : M. Nandri Prilatama
Ali Rahman Mutajalli
Jurusan : Jurnalistik III-C
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena-fenomena komunikasi antara komunitas-komunitas berbeda budaya tampaknya semakin rumit sejalan dengan semakin beraneka ragamnya konsep diri, minat, kepentingan, gaya hidup, kelompok rujukan, system kepercayaan dan nilai-nilai yang berkembang. Berbagai kajian pun muncul untuk menjelaskan dan menganalisanya. Dari perspektif komunikasi, terdapat beberapa bidang ilmu yang mengaitkan komunikasi dengan budaya, komunikasi dengan etnik, komunikasi antar ras, komunikasi internasional dan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut kami merumuskan beberapa poin tentang komunikasi, kebudayaan, dan teknologi komunikasi.
a) Pengertian komunikasi, kebudayaan dan teknologi komunikasi
b) Peranan kebudayaan
c) Penampakan kebudayaan
d) Fungsi kebudayaan
e) Pengaruh kebudayaan terhadap komunikasi; dan
f) Hubungan antara komunikasi dan kebudayaan
1.3 Tujuan
Setelah kami merumuskan enam poin permasalahan yang akan dibahas, kami pun bertujuan agar kita semua dapat memahami dan mempraktekan teori-teori ini kedalam keseharian kita dalam menjalani kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi, Kebudayaan dan Teknologi komunikasi
Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan lain communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin Communico yang artinya membagi.
Sebuah definisi singkat dibuat oleh harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunkasi ialah menjawab pertanyaan “siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya.”
Lain halnya dengan Steven, justru ia mengajukan sebuah definisi yang lebih luas, bahwa komunikasi terjadi kapan saja suatu oganisme memberi reaksi terhadap suatu objek atau stimuli. Apakah itu berasal dari seseorang atau lingungan sekitarnya. Misalnya seorang berlndung pada suatu tempat karena diserang badai atau kedipan mata sebagai reaksi terhadap sinar lampu, juga adalah peristiwa komunikasi.
Menurut kelompok sarjana komunikasi mendefinisikan bahwa :
“komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lngkungn-nya dengan (1) membangun hubungan antarsesama manusia, 2. Melalui pertukaran informasi, 3. Untuk menguatkan sikap dan tingka laku orang lain, 4. Berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.
Seperti menurut shannon dan weaver bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh memengaruhi satu sama lain, sengaja atau tdak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.
Komunikasi berhubungan dengan prilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya. Hampir setiap manusia membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang lainnya dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi.
Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta Buddhayah sebagai bentuk dari buddhi, yang berarti “budi” atau “akal”. Bahasa inggrisnya adalah Culture yang berasal dari kata Latin Colere, yang berarti “mengolah, mengerjakan atau “sebagai segala daya dan usaha manusia untuk mengubah alam”.
Koentjaraningrat, mendefinisikan : “kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang djadikan milik diri manusia dengan belajar.
Menurut Kluckhorn, kebudayaan adalah “suatu sistem menyeluruh yang dikembangkan dan dibina oleh anggota-anggota suatu kelompok mengenai ilmu pengetahuan, pengalaman, keyakinan, tata nilai, sikap-sikap, tatanan sosial, agama dan kepercayaan, kewajiban, hubungan antara waktu dan ruang, pandangan tentang dunia semesta, hak milik dan lain-lain sebagainya.”
Teknologi komunikasi
Teknologi adalah merupakan cabang antropologi budaya yang berhubungan dengan studi terhadap kebudayaan materi. Secara khusus, pengertian teknologi komunikasi sulit ditemukan, namun dapat dipahami bahwa teknologi komunikasi adalah sebagai upaya manusia untuk mendapatkan kemudahan dalam mengendalikan ruang dan waktu, sebagai akibat dari ketidakmampuan atau keterbatasan fisik manusia untuk melakukan komunikasi dan mendapatkan pengetahuan ataupun informasi.
Salah satu contoh alat teknologi komunikasi yang paling banyak ditemukan adalah Handphone (HP), dari pejabat, masyarakat, mahasiswa, tukang sapu, tukang sayur dan anak-anak sudah menggunakan HP, yang memudahkan seseorang dalam berkomunikasi.
B. Peranan Kebudayaan dalam kehidupan manusia
Kebudayaan dalam kehidupan manusia sangatlah penting, sehingga nantinya kehidupan akan mencapai kehidupan bahagia didunia dan sekaligus di akhirat. Tidak semua budaya diciptakan secara baru, tetapi budaya banyak yang diwariskan oleh orang tua kepada kita, sehingga kita dapat meneruskannya dan mungkin juga diwariskan kembali ke anak cucu. Dengan budaya kita mempunyai norma-norma dan nilai-nilai dalam kehidupan. Dalam komunkasi antar budaya tidak ada yang namanya benar atau salah, sejauh hal-hal tersebut berkaitan dengan kepercayaan. Contohnya, bila seseorang percaya bahwa suara angin dapat menuntun prilaku seseorang ke jalan yang benar, kita tidak dapat mengatakan bahwa kepercayaan itu salah, kita harus dapat mengenal dan menghadapi kepercayaan tersebut, bila kita ingin melakukan komunikasi yang sukses dan memuaskan.
Pada zaman ini, dimana kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi telah memungkinkan manusia diberbagai penjuru dunia saling mengenal dan berhubungan sesamanya, maka seharusnya menumbuhkan kesadaran akan perlunya memahami budaya orang lain.
C. Penampakan kebudayaan
Adapun budaya menampakan diri dalam pola-pola bahasa, dalam bentuk-bentuk kegiatan dan prilaku yang berfungsi sebagai model bagi tindakan-tindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang memungkinkan orang-orang tinggal dalam suatu masyarakat disuatu lingkungan geografis tertentu.
Koenjraningrat menunjukan wujud kebudayaan dalam tiga macam, yakni :
a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, peraturan-peraturan, dsb. Wujud ini sifatnya masih abstrak, tidak bisa diraba, karena masih berada dalam dikepala atau alam pikiran dari warga masyarakat dimana kebudayaan itu hidup, contoh: dalam hal menilai suatu rilau yan baik dan buruk. Dalam masyarakat kita, tingkah laku yang diberi nilai tinggi adalah kerjasama atau gotong royong, sementara dalam budaya barat, yang individualis prilaku yang menekankan pada usaha sendirirlah yang bernilai tinggi.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakatnya, sering disebut pula sistem sosial. , contohnya: budaya timur, seorang bawahan itu lebih banyak menunduk jika berbicara dengan atasannya.sedangkan dalam masyarakat barat hal itu akan tampak sebagai dua orang yang sedang berpandang-pandangan.
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia atau kebudayaan fisik. Sifatnya paling konkrit, tidak hanya dapat dirasakan, dilihat bahkan bisa diraba dan dipindah-pindahkan. Kebudayaan ini merupakan semua hasil karya manusia, seprti : komputer, cindra mata, dan gedung mewah.
D. Fungsi kebudayaan
1. Memberikan tuntunan dan tuntutan kepada masyarkatnya. Budaya menuntun masyarakat untuk bertingkah laku sesuai dengan adat istiadat dan menuntutnya jika menyimpang dari norma-norma sosial yang berlaku.
2. Dijadikan sebagai jati diri seseorang, dari mana ia berasal dam bagaimana cara ia berkomunikasi.
Sesungguhnya, yang diharapkan oleh pemilik budaya adalah orang jawa diharapkan sebagai orang jawa yang berprilaku sebagai orang jawa pada umumnya. Sekalipun ia berada jauh dari daerahnya.
E. Pengaruh Kebudayaan Terhadap Komunikasi
Kebudayaan orang lain haruslah dipelajari dan diketahui, karena sekalipun budaya itu memiliki kesamaan, namun belum tentu mempunyai sama pengertian (makna). Seperti halnya bahasa (budaya) yang ada dinegara kita ini. Sebagai contoh: (dalam bahasa) kata amis, dalam bahasa sunda berarti manis. Sedangkan dalam bahasa jawa berarti bau anyir.
Untuk itu keberhasilan komunikasi banyak ditentukan oleh kemampuan komunikan dalam memberi makna terhadap pesan yang diterimanya. Semakin besar kemampuan komunikan memberi makna kepada pesan yang diterimanya semakin besar pula kemungkinan memahami pesan tersebut, dan kegagalan dapat dihindari.
F. Hubungan Antara Komunikasi dan Budaya
Budaya akan mempengaruhi dalam prilaku komunikasi seseorang, karena budaya-budaya yang berbeda memiliki sistem nilai yang berbeda dan karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda.
Sesungguhnya kebudayaan yang ada itu memiliki pengelompokan pemakaian, antara lain:
a. Tingkat kawasan dunia, yang dapat dikenal dengan budaya barat dan timur., seperti budaya barat yang bebas, mandiri, disiplin, cara berpakaian dan lainnya, demikian juga orang timur mempunyai budaya jam karet, gotong royong, tolong menolong
b. Tingkat nasional/negara, seperti Indonesia, Arab, Cina, Jepang,dll. Contoh: orang arab, jika dipegang kepalanya, maka ia merasa dihormati, lain halnya dengan orang indonesia , jika dipegang kepalanya , maka ia akan marah.
c. Tingkat etnis/ras, seperti Aceh, Batak, Jawa, Sunda, Bali, Bugis, Ambon, dll. Contoh: orang Batak berbicara dengan keras dan apa adanya, namun untuk orang jawa , berbicara dengan halus, walau kadang menyakitkan.
d. Tingkat kelompok sosial, seperti kelompok wanita , mahasiswa, intelektual, pedagang, remaja, anak-anak, dll. Contoh: kelompok wanita mempunyai budaya yang berbeda dengan kelompok laki-laki, seperti budaya arisan dengan acara makan-makan , senang pada koleksi pakaian, sedangkan kelompok laki-laki kurang senang pada budaya koleksi pakaian.
e. Tingkat individu, setiap individu mempunyai budaya dan kebiasaan masing-masing, contoh: ada anak yang satu rajin belajar, tapi yang satunya malas belajar, dll.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi, komunikasi, budaya dan teknologi komunikasi saling mempunyai kaitan. Budaya menjadi bagian dari prilaku komunikasi seseorang, dan komunikasinya akan berjalan lancar, jika kita mampu memahami dan beradaptasi dengan budaya lawan bicaranya. Komunikasi adalah yang turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya, karena tanpa komunikasi budaya tak akan diketahui oleh orang lain. Sedangkan teknologi komunikasi merupakan alat (hasil budaya) yang membantu mengembangkan/menyampaikan dan mewariskan budaya pada masyarakat banyak secara cepat, tepat dan serempak.
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, hafield. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: 2007, hal 19-21
Raudhonah. Ilmu komunikasi. Jakarta, 2007. Hal 174, 183-184
Furuta. Komunikasi antar budaya. Jakarta :1994, hal 43